Instalasi Listrik Gedung Sekolah

Sekolah menjadi salah satu lembaga pendidikan penting sebagai konsekuensi dari sibuknya orang tua terhadap pekerjaan atau kegiatan masing- masing. Sehingga, yang semula keluarga menjadi tempat pendidikan utama mengalihkan sebagian fungsinya kepada suatu lembaga yang di sebut sekolah. Peran utama orang tua sebagai pendidik sejati terpaksa di gantikan dan di serahkan kepada tenaga pendidik atau guru sebagai pendidik profesi. Secara umum sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang didirikan oleh negara ataupun swasta yang di rancang untuk mengajari, mengelola dan mendidik peserta didik melalui bimbingan yang diberikan oleh tenaga pendidik. Untuk menjadi sebuah sekolah, ada beberapa sarana dan prasarana yang harus dipenuhi, seperti ruang belajar, perpustakaan, kantor dan lain sebagainya.

Atas dasar itu menjadi penting untuk membahas instalasi listrik gedung sekolah. Saat ini instalasi listrik disekolah merupakan salah satu hal terpenting didalam bangunan sebuah sekolahan. Karena tanpa adanya instalasi listrik didalam sekolah energi listrik yang disalurkan oleh penyedia energi listrik tidak akan bisa terhubung ke beban atau peralatan listrik yang ada di area sekolah. Agar sekolahan mendapatkan instalasi listrik yang baik serta minim gangguan, harus mematuhi prosedur khusus dalam pemasangan instalasi listrik sekolahan dan pemasangan kami merujuk ke PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Juga selain itu perlu adanya penghematan dalam pengeluaran biaya untuk listrik. Misalnya pemakaian listrik maksimal hanya 2000W, tetapi pemasangan listrik dari PLN 4400W. hal ini akan berdampak dari pengeluaran biaya bulanan. Karena daya 2000W dengan daya 4400W itu sudah jelas beda dari abodemen, harga/kwh, dan PPJ. Jadi idealnya untuk pemakaian listrik maksimal 2000W itu pasang daya cukup yang  2200W saja.

Gedung Sekolah
Gedung Sekolah

Bicara tentang sekolah dan instalasi listrik, saat ini sudah ada sekolah yang mempelajari tentang teknik listrik. Seperti program Studi Teknik Tenaga Listrik memberikan pendidikan tentang bidang pembangkitan, pengiriman dan penggunaan energi listrik. Program ini memberi peserta didik, pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip teknik tenaga listrik beserta pengetahuan pendukung matematika, sains, komputasi, dan teknik dasar yang diperlukan. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah yang kompleks serta merancang suatu produk atau sistem berdasarkan masalah nyata, terutama di bidang teknik tenaga listrik. Program ini memberikan tingkat dan kedalaman yang cukup untuk studi sarjana dan pasca-sarjana untuk sukses, atau program pembelajaran sepanjang hayat dan memberikan dasar yang cukup untuk memiliki peran aktif dalam mengembangkan teknik tenaga listrik dan industri terkait lainnya di Indonesia dan luar negeri. Ini juga memberikan apresiasi terhadap spektrum masalah yang timbul dalam praktik profesional, termasuk kerja tim, kepemimpinan, keselamatan, etika, layanan, ekonomi, kesadaran lingkungan, dan organisasi profesional.

Sebenarnya ada hal yang bisa dilakukan untuk menghemat pengeluaran listrik dari  instalasi listrik pada gedung sekolah. Cara untuk menghemat energi di sekolah dengan matikan lampu saat istrahat. Energi listrik mungkin tidak asing lagi dan juga energi ini menjadi topik utama hemat energi karena listrik adalah energi terpenting. Istilah hemat energi mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan anak muda sampai orang dewasa. Hemat energi berarti mengurangi jumlah penggunaan energi dari yang biasa digunakan. Penghematan energi dapat tercapai dengan cara meminimalkan penggunaan energi, tetapi manfaat yang dirasakan sama seperti yangt biasa didapat. Penghematan energi sendiri bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi yang persediaannya di bumi ini semakin menipis. Selain itu, penghematan energi juga dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.

Pemerintah sudah mencanangkan program tentang budaya hemat energi kepada masyarakat agar masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti 3M (mematikan lampu, mencabut kabel yang tidak terpakai, dan menurunkan suhu pendingin ruangan) dan potong 10%, potong 10% berarti memotong penggunaan energi listrik sebesar 10% dari yang biasa digunakan. Budaya hemat energi tidak hanya dapat dilakukan di rumah, tetapi juga dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah inilah guru dan siswa memegang peranan penting sebagai bagian dari budaya hemat energi di lingkungan sekolah. Budaya hemat energi di lingkungan sekolah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi di lingkungan sekolah dan penanaman nila-nilai karakter sosial. Ada banyak manfaat dari budaya hemat energi di lingkungan sekolah ini yang dapat dirasakan, seperti membangun rasa kedisiplinan, rasa kepedulian, dan rasa tanggung jawab akan lingkungan sekitar.

 

Leave a comment